#1

5 dampak negatif yang mungkin timbul akibat kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat terhadap Indonesia, berdasarkan kesepakatan yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump
Hukum & Politik | 17 Jul 2025 09:35 WIB
Edu/Tech | 22 Aug 2025 14:10 WIB
Penulis: MRA
FYP Media - Masa bayi adalah periode emas pertumbuhan yang hanya datang sekali seumur hidup. Pada fase ini, otak, organ, dan sistem imun berkembang dengan sangat cepat. Sayangnya, tidak semua bayi mendapatkan asupan gizi yang cukup. Kondisi kekurangan gizi atau malnutrisi pada bayi menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang masih sering terjadi, terutama di negara berkembang.
Malnutrisi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, daya tahan tubuh, hingga kualitas hidup di masa depan. Karena itu, penting bagi orang tua, terutama generasi muda yang kini banyak menjadi orang tua baru, untuk memahami apa itu malnutrisi, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Malnutrisi adalah kondisi ketika bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak seimbang. Kondisi ini bisa berupa:
Kekurangan gizi (undernutrition) → bayi kekurangan energi, protein, vitamin, atau mineral.
Gizi berlebih (overnutrition) → bayi mendapatkan terlalu banyak kalori tetapi kualitas nutrisinya buruk.
Namun, kasus yang paling sering terjadi adalah kekurangan gizi, yang bisa menghambat tumbuh kembang bayi secara signifikan.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan malnutrisi, antara lain:
Pola makan yang tidak seimbang
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif atau MPASI yang sesuai kebutuhan gizinya berisiko mengalami kekurangan nutrisi.
Penyakit infeksi berulang
Infeksi saluran pernapasan, diare, atau penyakit lain dapat membuat bayi kehilangan banyak nutrisi dan energi.
Kurangnya pengetahuan orang tua
Masih banyak orang tua muda yang belum memahami pentingnya variasi makanan dan kebutuhan gizi harian bayi.
Kondisi ekonomi keluarga
Keterbatasan ekonomi membuat beberapa keluarga kesulitan menyediakan makanan bergizi seimbang untuk bayinya.
Faktor lingkungan
Lingkungan yang tidak bersih bisa meningkatkan risiko bayi terkena penyakit, yang akhirnya memperburuk status gizi.
Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda malnutrisi pada bayi. Beberapa gejala yang umum meliputi:
Berat badan bayi tidak naik sesuai kurva pertumbuhan.
Bayi tampak lemah, lesu, atau tidak aktif.
Pertumbuhan tinggi badan terhambat.
Kulit kering, rambut rontok, atau mudah patah.
Perut buncit tidak normal.
Sering sakit atau daya tahan tubuh menurun.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Malnutrisi bukan sekadar masalah kekurangan berat badan. Jika tidak ditangani sejak dini, dampaknya bisa bertahan hingga dewasa. Beberapa risiko jangka panjangnya antara lain:
Stunting (pertumbuhan terhambat).
Penurunan kecerdasan dan konsentrasi belajar.
Rentan terkena penyakit kronis di usia dewasa.
Penurunan produktivitas dan kualitas hidup.
Dengan kata lain, malnutrisi tidak hanya memengaruhi masa kecil, tetapi juga masa depan bayi.
Pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua muda:
Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
ASI mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh optimal.
MPASI bergizi seimbang.
Setelah usia 6 bulan, perkenalkan makanan pendamping ASI yang kaya protein, vitamin, mineral, dan serat.
Pantau pertumbuhan bayi secara rutin.
Membawa bayi ke posyandu atau dokter anak penting untuk memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Cegah dan obati infeksi.
Menjaga kebersihan lingkungan serta memberikan imunisasi tepat waktu dapat membantu mengurangi risiko penyakit penyebab malnutrisi.
Edukasi gizi untuk orang tua.
Membekali diri dengan informasi tentang kebutuhan gizi bayi akan membantu orang tua memberikan pola makan yang lebih baik.
Malnutrisi pada bayi adalah masalah serius yang bisa berdampak jangka panjang, baik pada kesehatan maupun masa depan anak. Dengan memahami gejala, penyebab, serta langkah pencegahan, orang tua muda dapat lebih siap memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. (ra)
Baca juga : Kisruh Pengajian Habib Rizieq: Polisi dan Warga Luka-luka
Baca juga : 7 Fakta Penting yang Harus Anda Ketahui Tentang HMPV
26 Jul 2025 20:16 WIB
12 Jul 2025 15:31 WIB
18 Jul 2025 11:26 WIB
01 Dec 2024 14:23 WIB