Cari Artikel

Wamen Stella Christie Bagikan Batasan Penggunaan AI Bagi Pelajar

Lifestyle | 26 Dec 2024 19:37 WIB

Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis

Sumber Gambar: Narasi TV

AndalasNews (12/26) - Beredar video cuplikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, saat mengisi acara Inaugurasi dan Wisuda SMA Unggul Del, Sumatera Utara. Video ini diambil pada Sabtu, 13 Juli 2024 lalu. Dalam video berdurasi hampir tiga menit yang diunggah oleh Narasi TV, Stella menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan chat bot AI.


Kemunculan pengembangan mutakhir teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan platform serupa, memang dirancang untuk memudahkan pekerjaan di berbagai bidang. Namun, penggunaan AI perlu diselaraskan dengan etika dan kesadaran agar tidak terbawa dampak negatif, terutama bagi pelajar.


Stella mendemonstrasikan bagaimana Chat GPT dapat menyebarkan informasi yang palsu alias tidak sesuai fakta. Ia mencontohkan pertanyaan (prompt) “Apa itu inherited truculance?”. Ia membagikan jawaban yang diberikan oleh chat bot tersebut memang terlihat akurat dan otoritatif, karena disediakan referensi jurnal. 


Namun, Stella menyebutkan kalau informasi tersebut tidak mendasar sama sekali. Sebab, apa yang ditanyakan Stella tentang inherited truculance adalah istilah buat-buatan. Istilah yang sengaja dikarang oleh Christie. Tidak ada dalam kajian sains tentang tema tersebut. Namun, seperti didemonstrasikan, Chat GPT justru menyediakan jawaban yang ngawur.


Stella menambahkan juga bahwa referensi jurnal yang diberikan itu palsu dan tidak pernah ada publikasi terkait artikel tersebut. Ia kembali mengingatkan perlunya kehati-hatian dalam penggunaan AI, apalagi untuk mencari informasi yang bersifat ilmiah.


Ia juga menghimbau para pelajar agar tahu dan menyadari hal tersebut. Sebab tidak menutup kemungkinan informasi yang disediakan Chat GPT dapat memberi pengetahuan yang keliru. Ada batasan-batasan tertentu yang harus dipahami sebelum beranjak untuk bertanya pada Chat GPT.


Video tersebut diakhiri dengan penegasan Stella terhadap pengguna Chat GPT agar para pelajar tetap mengaktualisasikan dan mengembangkan kemampuan diri sendiri, agar dapat bersaing dengan kemampuan ‘superartifisial’ yang dimuluku AI. Ia menyebut kita harus tahu mana kemampuan yang menjadi fokus manusia dan tidak dimiliki oleh AI. 


Sekali lagi, itulah mengapa kita harus bisa tahu human focus skill. Who’s gonna use the AI? Bagaimana kita menentukan batasnya”, pungkasnya.

Lainnya Untuk Anda