#1

Talitha Curtis, Mantan Ratu FTV yang Kini Sukses Jualan Risol: “Aku Memilih untuk Bangkit”
Entertainment | 13 Dec 2024 09:27 WIB
Internasional | 06 Jan 2025 17:25 WIB
Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis
AndalasNews (1/6) - Sempat geger beberapa waktu lalu, masyarakat Cina dihebohkan dengan endemi baru imbas dari penularan virus Human Metapneumovirus (HMPV). Penyebaran HMPV dan gejala penyakit pernapasan mirip flu di China telah menimbulkan kekhawatiran kesehatan secara global. Negara-negara di seluruh dunia kini dilaporkan ikut bersiaga memantau situasi dengan cermat.
Melansir dari Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China (CDC) diyakini telah menetapkan protokol investigasi dan pelaporan kasus tersebut. Pihaknya menambahkan mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, memiliki resiko lebih tinggi terjangkit HMPV.
CDC China menyatakan beberapa gejala infeksi HMPV yang patut dicurigai antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Penyebaran virus terutama terjadi melalui droplet dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau radiasi lingkungan yang terkontaminasi.
Rekomendasi pencegahan penularan layaknya COVID-19, yakni memakai masker di keramaian, menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan, dan menghindari tempat ramai mulai digelontorkan kembali. Pemerintah setempat juga menghimbau masyarakat menjaga kebersihan, memastikan ventilasi ruangan yang baik, dan menerapkan gaya hidup sehat.
Meski di tengah lonjakan kasus yang cukup signifikan, pemerintah setempat masih beranggapan wabah tersebut merupakan "kejadian tahunan di musim dingin.". Oleh sebab itu belum ada langkah efektif dari pemerintah sebagaimana waktu Covid-19 kemarin.
Bahkan, pejabat senior China mengklaim para turis atau wisatawan masih dapat leluasa berpelancong ke negaranya. "Saya dapat meyakinkan Anda bahwa pemerintah China peduli dengan kesehatan warga kami dan orang asing yang datang ke China. Ia juga menegaskan "aman untuk liburan di China.", ujar Menteri Luar Negeri China, Mao Ning.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri hingga saat ini belum menaikkan situasi tersebut sebagai darurat kesehatan global, meski peningkatan kasus telah mendorong pihak berwenang memperkuat sistem pemantauan.
Selain di China Daratan, Hong Kong juga dilaporkan mencatat beberapa kasus HMPV. Negara-negara tetangga lain seperti Kamboja dan Taiwan, terus mencermati situasi ini. Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja telah mengeluarkan peringatan tentang HMPV. Peringatan tersebut mengandung informasi kemiripan HMPV dengan COVID-19 dan influenza.
Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan berujar, virus ini lebih beresiko tinggi bagi anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Di India, para pejabat justru mengatakan masyarakat tidak perlu panik karena HMPV "seperti virus pernapasan lain."
24 Dec 2024 17:03 WIB
09 Sep 2024 03:24 WIB
30 Nov 2024 08:12 WIB
02 Jan 2025 15:52 WIB