Cari Artikel

Seorang Veteran Angkatan Darat AS Terlibat Gerakan ISIS

Internasional | 06 Jan 2025 17:37 WIB

Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis

Seorang Veteran Angkatan Darat AS Terlibat Gerakan ISIS
Sumber Gambar: Kompas.id

AndalasNews (1/3) - Sempat geger beberapa waktu lalu, seorang warga Texas, yang juga veteran Angkatan Darat AS, menabrakkan truknya ke kerumunan warga yang tengah merayakan tahun baru. Pria tersebut dibekukan polisi dengan satu tembakan mati, setelah ia menyerang polisi yang menghadangnya.


Tingkahnya tersebut menewaskan korban sekitar 14 jiwa dan 35 korban luka-luka. Menurut keterangan polisi, pria yang teridentifikasi sebagai Shamsuddin Jabbaar tersebut bertindak sendirian. Sumber lain menambahkan kalau ia adalah seorang warga Texas berusia 42 tahun yang pernah ditugaskan di Afghanistan.


Otorita keamanan AS bersegera meningkatkan pengawasan terorisme yang lebih ketat. Pembantaian di kawasan hiburan malam Bourbon Street yang terkenal di New Orleans selama perayaan hari libur menjadi awal tahun baru yang mengerikan bagi AS. Para pejabat penegak hukum di seluruh negeri menjanjikan upaya peningkatan keamanan untuk acara-acara publik mendatang.


Menurut laporan FBI, ia berkendara dari Houston ke New Orleans pada tanggal 31 Desember. Pada pagi hari penyerangan, antara pukul 01.29 hingga 03.02, ia sempat mengunggah lima video di laman Facebook-nya dan menyatakan bahwa dia mendukung ISIS.


Melalui video pertamanya, Jabbar mengatakan bahwa ia sebelumnya berencana untuk menyakiti keluarga dan teman-temannya, tetapi khawatir liputan media tidak akan fokus pada "perang antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir," kata Wakil Asisten Direktur FBI Christopher Raia dalam sebuah konferensi pers.


Jabbar juga mengatakan dalam video tersebut bahwa ia telah bergabung dengan ISIS sebelum musim panas lalu dan memberikan surat wasiat terakhirnya.


"Ini adalah aksi terorisme," kata Raia. "Itu sudah direncanakan dan merupakan aksi jahat." FBI mengakui masih menyelidiki "jalur radikalisasi" Jabbar, tetapi bukti yang ditinjau sejauh ini menunjukkan bahwa ia jelas terinspirasi oleh ISIS.


Rekaman CCTV juga memperlihatkan Jabbar tengah meletakkan dua alat peledak rakitan di dalam pendingin beberapa jam sebelum serangan di persimpangan sekitar Bourbon Street. Dua petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka di New Orleans, akibat tembakan dari tersangka selama serangan itu, tiga jam setelah tahun baru dimulai di French Quarter.


Selain bukti postingan video, keamanan juga menemukan barang bukti lain berupa bendera negara Islam serta tiga ponsel yang sedang diperiksa. Berdasarkan laporan Reuters, Jabbar pernah ditugaskan di Angkatan Darat AS dari Maret 2007 hingga Januari 2015, lalu di Cadangan Angkatan Darat dari Januari 2015 hingga Juli 2020, kata juru bicara Angkatan Darat. Ia ditugaskan di Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010 dan berpangkat sersan staf saat purna.


Joe Biden buka suara terkait insiden mengerikan ini. Ia berjanji tak akan ada tempat yang aman di Amerika Serikat bagi para simpatisan terorisme.




Lainnya Untuk Anda