#1

Virus Baru Menjangkiti Warga Tiongkok
Internasional | 06 Jan 2025 17:25 WIB
Lifestyle | 02 Jan 2025 15:36 WIB
Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis
AndalasNews (1/2) - Komposter adalah alat yang dimanfaatkan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos atau pupuk organik. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media untuk menyuburkan tanah dan tanaman.
Mengompos menjadi salah satu langkah penting kita dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sisa-sisa organik yang berakhir di TPA hanya akan menggunung dengan sampah-sampah lain, dan menciptakan reaksi penguraian anaerob (tanpa oksigen). Proses ini berbahaya bagi bumi, sebab gas metana yang dihasilkan akan berdampak pada pemanasan global.
Cara Membuat Komposter
Alat yang disiapkan
Gergaji
Bor dan mata bor
Bahan
Ember bekas dilengkapi penutup
Siapkan kayu atau batu bata sebagai alas
Sampah coklat sebagai suplai karbon
Sampah hijau sebagai suplai nitrogen
Starter pupuk kompos
Oksigen yang cukup
Berikut langkah-langkahnya
Pilih drum plastik yang bersih dan tidak terkontaminasi bahan kimia berbahaya. Pastikan drum tersebut memiliki tutup yang rapat.
Setelah itu, letakkan drum di atas alas yang kuat dan stabil. Anda bisa menggunakan kayu atau batu bata sebagai alas untuk menjaga drum tetap terangkat dari tanah. Hal ini untuk menjaga kontaminasi dari luar.
Terakhir, buatlah beberapa lubang ventilasi di sisi drum menggunakan bor atau paku. Hal ini akan membantu sirkulasi udara di dalam drum. Pembuatan kompos sangat memerlukan sirkulasi udara yang baik agar oksigen tercukupi.
Sampai saat ini, Anda telah berhasil membuat media kompos dari drum bekas. Anda bisa mulai menampung sisa-sisa sampah organik dalam komposter tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipahami, agar proses kompos dapat berjalan optimal.
Campurkan bahan organik hijau (seperti sisa makanan segar) dan bahan organik coklat (seperti daun kering) dengan perbandingan yang seimbang. Tambahkan juga pupuk kompos sebagai starter guna mempercepat proses pengomposan.
Tutup drum dengan penutup yang rapat setelah setiap penambahan bahan organik. Hal ini untuk mencegah bau dan meminimalisir masuknya serangga atau hewan.
Aduk bahan organik dalam drum dengan menggunakan tongkat secara berkala. Ini akan membantu mempercepat penguraian bahan dan memastikan pengomposan yang merata.
Pastikan bahan organik tidak terlalu kering atau terlalu basah. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air dan jika terlalu basah, tambahkan sedikit bahan organik kering.
Amati proses pengomposan secara berkala. Jika dirasa bahan dalam drum terurai menjadi kompos yang gelap seperti tanah, kompos siap digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman.
18 Dec 2024 22:11 WIB
09 Sep 2024 03:24 WIB
02 Dec 2024 20:01 WIB
26 Aug 2024 09:52 WIB