Cari Artikel

Jangan Anggap Remeh! Komplikasi Kehamilan Pertama Beresiko Timbulkan Trauma!

Edu/Tech | 06 Dec 2024 20:43 WIB

Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis

Jangan Anggap Remeh! Komplikasi Kehamilan Pertama Beresiko Timbulkan Trauma!
Sumber Gambar: Kibrispgr.org

AndalasNews (06/12)– Menghadapi turunnya angka kelahiran yang turun drastis di Swedia, peneliti ini mengungkap fakta mengejutkan. Neda Razaz melibatkan hampir satu juta responden para ibu di Swedia.


Kami menemukan bahwa wanita yang mengalami komplikasi parah selama kehamilan pertama, persalinan, atau masa pascanatal punya kemungkinan  lebih banyak anak jauh lebih rendah, … Peristiwa seperti itu sering kali dapat berdampak pada fisik dan mental pada wanita untuk waktu yang lama." kata penulis sekaligus peneliti, Neda Razaz.

Melansir dari Alodokter, ada beberapa gejala yang dapat menyerang ibu hamil. Pertama, Hiperemesis gravidarum, hampir mirip dengan morning sickness, namun gejalanya lebih berat. Biasanya menimbulkan gejala mual dan muntah yang agak berkepanjangan. Bahkan bisa saja terjadi sampai trimester kedua atau ketiga.

Kedua, keguguran. Keguguran adalah gejala yang sering terjadi di ibu-ibu hamil. Dalam istilah medis, keguguran adalah kematian janin di bawah usia 20 minggu. Kondisi ini dikenali dengan perdarahan dari vagina, merasa kram perut atau sakit punggung, tubuh terasa lemas, dan terkadang juga disertai demam pada beberapa ibu hamil.

Ketiga, ibu hamil juga sangat berpotensi mengalami anemia. Anemia mungkin terjadi apabila tubuh ibu hamil terhambat dan tidak mampu memproduksi lebih banyak hemoglobin bagi tubuh. Anemia saat hamil umumnya ditandai dengan pucat, letih, pusing, sulit berkonsentrasi, bahkan sesak napas.

Keempat, pendarahan. Perdarahan dapat disebabkan oleh implantasi, yaitu proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim. Perdarahan yang cukup parah dapat memicu gejala komplikasi kehamilan yang serius. Hal ini terjadi jika perdarahan disertai dengan nyeri atau kram perut yang hebat, hingga perdarahan banyak dari vagina.

Melansir dari Sciecedaily, Neza juga menerangkan bahwa ibu hamil yang mengalami komplikasi semasa kehamilan dapat memiliki trauma. Berdasarkan kuesioner yang ia sebar, ditemukan bahwa mayoritas suspek yang menderita komplikasi menyatakan takut untuk kehamilan kedua.

"Alasannya sulit untuk dispekulasikan dan mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti menurunnya keinginan untuk memiliki lebih banyak anak, trauma, infertilitas yang berhubungan dengan pengobatan psikiatris, atau kurangnya konseling kesehatan," kata Tsamantioti. 

"Dukungan dan pemantauan yang tepat oleh staf perawatan antenatal sangat penting bagi wanita yang mengalami masalah kesehatan serius selama kehamilan atau persalinan." imbuhnya.

Peran lingkungan sangat berperan untuk membantu secara psikis para ibu hamil untuk menghindari rasa traumatik yang berlebihan




Lainnya Untuk Anda