Cari Artikel

Memvalidasi Konsensus yang Kaprah di Masyarakat

Lifestyle | 28 Nov 2024 09:09 WIB

Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis

Memvalidasi Konsensus yang Kaprah di Masyarakat
Sumber Gambar: Internet

FYPMEDIA.ID – Istilah bias kognitif menggambarkan kondisi yang terjadi ketika alam bawah sadar salah dalam berpikir sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam berpikir, memproses, dan menafsirkan informasi. Terkadang preferensi bawah sadar manusia saling terikat satu sama lain. Hal ini akan semakin jelas ketika kita memahami dengan betul apa yang disebut konstruksi sosial.

Preferensi kita dalam banyak hal seringkali berpatokan dengan konsensus tidak tertulis yang membudaya dalam benak pikiran orang banyak. Dalam teori konstruksi sosial, konsensus tertentu bisa muncul dalam kelompok manusia melalui tiga tahap; eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Proses internalisasi melihat pola-pola masuknya konstruk sosial dalam masing-masing manusia. Hal ini terjadi sebab konstruk tersebut telah diobjektifikasi dan diidentifikasi sebagai sesuatu yang dharuri atau prinsipal sehingga berubah menjadi sebuah nilai.

Dalam proses berpikir seseorang, hal tersebut biasanya tergambar dalam bias kognitif. Cara seseorang memproses informasi (kognisi) bisa saja mendapat pengaruh dari bias-bias yang dianggap mapan. Berikut beberapa bias kognitif yang perlu kita pahami ulang secara kritis.

1. Efek Iklan Gratis

Tertarik beli sesuatu karena ada tulisan "Gratis!". Hal ini memang banyak beredar di pikiran banyak orang. “Jebakan marketing” ini tergolong cukup ampuh mendorong daya beli konsumen. Kita sering tertarik membeli sesuatu yang kita anggap murah namun tidak memperdulikan fungsionalitasnya, ‘siapa tau besok berguna’ seakan menjadi kalimat penenang.

2. Bias Survivorship

Hanya melihat yang sukses dan lupa ada yang gagal. Bila kita melihat seminar-seminar motivasi tentu sang motivator akan menstimulus kita untuk sejenak melupakan kegagalan dan keputusasaan. Mereka akan terus memunculkan kisah-kisah sukses mereka. Hal ini secara tidak langsung mengubah pikiran seseorang untuk memandang sisi enaknya saja. Seakan mereka menutup mata pada jutaan orang yang mengalami kegagalan dalam proses mereka. Cara pandang ini tentu sangat berbahaya karena membuat kita tidak mampu melihat realitas secara keseluruhan.

3. Efek Peluru Ajaib

Percaya akan ada solusi mudah untuk masalah yang rumit, karena malas berpikir dan berusaha. Ini sebenarnya sikap orang yang pasrah sebelum waktunya. Ketika menghadapi masalah tertentu, orang itu akan berfikir apapun keputusannya sekarang nantinya akan tetap menyelesaikan pemasalahannya. Hal ini akan berakibat fatal, sebab orang akan dengan cepat mengambil solusi tanpa mempertimbangkan bagaimana konsekuensinya nanti. Preferensi sikap ini juga berkaitan dengan bias optimistik. Kalimat “Jalanin aja dulu” menggambarkan dengan jelas efek peluru ajaib ini. Entah seperti apa badai dan gangguan yang akan datang kemudian, yang penting sekarang sudah merasa puas dengan keputusan yang diambil.

4. Bias Status Quo

Lebih suka keadaan tetap sama dan takut akan perubahan. Bias ini sangat berkaitan dengan rasa takut dan cemas untuk keluar dari zona nyaman. Rasa ini yang kemudian mendorong orang untuk malas berubah menjadi lebih baik dan takut gagal jika melakukan sesuatu yang baru. Mereka baru akan mulai bergerak ketika merasa terancam dengan status quo atau ketika pilihan untuk berubah itu memiliki cost dan resiko yang kecil. Ia cenderung memandang puas keadaan yang sekarang dan cenderung tidak memperhitungkan peluang ke depan.

5. Efek Dunning-Kruger

Merasa sangat pintar padahal sebenarnya tidak tahu apa-apa. Fenomena ini lazim kita temui di berbagai kelompok, atau mungkin kita sendiri yang bersikap demikian. Dalam norma apapun, sikap ini cenderung diarahkan untuk dihindari. Apalagi dalam dunia informasi digital sekarang, orang akan terpacu bahwa dirinya tau segalanya; padahal sehari-harinya hanya mengonsumsi informasi dari FYP di layar handphone masing-masing. Sikap ‘keras kepala’ ini yang membuat orang bertindak antikritik dan sulit berkembang.

Lainnya Untuk Anda