Cari Artikel

Waspada! Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

Edu/Tech | 13 Aug 2025 16:16 WIB

Penulis: MRA

Waspada! Cuaca Ekstrem Landa Indonesia
Sumber Gambar: fypmedia.id

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi dalam sepekan ke depan. Fenomena ini meliputi hujan lebat, petir, dan angin kencang yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ekstrem saat ini sudah terjadi di beberapa provinsi, seperti DKI Jakarta, Banten, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Papua Tengah, Jambi, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Fenomena curah hujan tinggi di tengah musim kemarau ini dipengaruhi oleh Madden-Julian Oscillation (MJO), yaitu gelombang atmosfer nonmusiman di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode sekitar 30–60 hari. Dikutip dari laman resmi BMKG pada Selasa (12/8/2025), MJO dapat memicu anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya. Selain MJO, gelombang atmosfer dan sirkulasi siklonik juga turut memperparah peningkatan curah hujan di berbagai daerah.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa Indeks Dipole Mode saat ini bernilai negatif yang menandakan adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia. Akibatnya, pembentukan awan hujan menjadi lebih masif dan berpotensi memicu hujan lebat disertai petir serta angin kencang.

BMKG memprediksi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang akan terjadi di beberapa wilayah dengan pembagian waktu, yakni 11–13 Agustus 2025 di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sementara pada 14–16 Agustus 2025, hujan lebat dengan intensitas menurun diperkirakan terjadi di Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan, sedangkan angin kencang berpotensi melanda Aceh, Banten, Jawa Barat, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Kondisi ini perlu diwaspadai karena hujan lebat disertai petir dapat meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga gangguan transportasi.

BMKG juga mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, untuk berhati-hati jika berkunjung ke Pantai Selatan Jawa dan Bali karena gelombang laut di wilayah tersebut berpotensi lebih tinggi dari biasanya sehingga dapat membahayakan aktivitas wisata bahari. Peringatan ini juga berlaku untuk pelaut dan nelayan yang beroperasi di wilayah perairan terdampak, mengingat gelombang tinggi bisa muncul sewaktu-waktu dipicu oleh angin kencang dan cuaca buruk.

Selain sektor maritim, aktivitas penerbangan juga berpotensi terganggu akibat awan konvektif dan awan Cumulonimbus yang terbentuk selama periode cuaca ekstrem. Wilayah yang perlu mewaspadai gangguan penerbangan meliputi Sumatra, Banten, Jawa Barat, Selat Karimata, Laut Natuna, Kalimantan, Selat Makassar, dan Papua. Awan Cumulonimbus dapat menyebabkan turbulensi, jarak pandang terbatas, dan potensi sambaran petir pada pesawat.

BMKG meminta seluruh masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengambil langkah antisipasi sejak dini. Beberapa upaya yang disarankan antara lain menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan lebat dan petir, mengamankan barang-barang yang mudah terbawa angin, mengatur jadwal perjalanan jika cuaca berpotensi ekstrem, serta mewaspadai banjir dan longsor di daerah rawan.

Dengan langkah kewaspadaan yang tepat, risiko kerugian akibat bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir. Fenomena cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG dalam sepekan ke depan ini dipicu oleh kombinasi MJO, gelombang atmosfer, sirkulasi siklonik, dan Indeks Dipole Mode negatif. Oleh karena itu, masyarakat di berbagai wilayah diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan gangguan penerbangan. (ra)

Lainnya Untuk Anda