Cari Artikel

Metode Melatih Konsentrasi dengan Doodling

Edu/Tech | 28 Nov 2024 09:04 WIB

Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis

Metode Melatih Konsentrasi dengan Doodling
Sumber Gambar: https://thegreeleyvoice.com/wp-content/uploads/2023/11/What-is-Doodling.jpg

TOC

  • Metode Doodling

  • Manfaat Doodling

  • Apakah cocok untuk semua orang?

  • Melatih anak dengan metode doodling


FYPMedia.ID- Pernah sesering apa Anda merasa tidak fokus, sulit berkonsentrasi lama? Perlu Anda ketahui, bahwa manusia hakikatnya memiliki ambang batas maksimal tertentu dalam konsentrasi pada suatu hal. Konsentrasi memang sangat dibutuhkan dalam mencapai hasil yang optimal. Bagi orang yang terbiasa multitasking, mereka tetap membutuhkan waktu barang sebentar untuk menyelesaikan satu pekerjaan tertentu.


Dewasa ini, mulai banyak bermunculan berbagai metode meningkatkan konsentrasi. 

Salah satu yang sempat ramai dilakukan adalah metode doodling. Mungkin pembaca yang budiman pernah sesekali menggambar random saat jenuh mengerjakan sesuatu. Nah, aktivitas ini tergolong doodling. Apa sebenarnya metode doodling ini? Mari kira simak paparan berikut


Pengertian doodling sendiri, dilansir dari Alodokter.com, Doodling adalah sejenis aktivitas corat coret secara bebas bahkan tak beraturan dan tanpa proses berpikir. Terdengar sangat sepele dan justru menghilangkan fokus, doodling ini justru dinilai dapat meningkatkan konsentrasi, sobat!


Doodle sendiri terkenal dalam dunia seni sebagai salah satu genre gambaran yang memang hanya corat-coret. Diperkenalkan pada abad 17-an, doodle hingga kini banyak berkembang, karena kesimple-annya yang mengundang banyak orang entah sadar ataupun tidak untuk sesekali membuat doodle. Banyak orang menyebut doodling adalah sarana kreasi dan ‘meditasi’ yang murah-meriah. Apa saja sih kata para pakar tentang manfaat doodling ini?


Doodle diyakini memiliki manfaat dalam menstimulus vibes positif terhadap seseorang. Melansir dari Halodoc.com, doodling ini teruji secara empirik mampu memberi dampak terhadap kondisi psikologis seseorang. Berikut beberapa efek positif setelah kita melakukan aktivitas doodling.


Relaksasi


Doodling meminimalisir tubuh melepaskan hormon kortisol (hormon stres), dibanding dengan sebelum doodling. Hal ini membuat tubuh terasa lebih rileks karena dorongan stres teralihkan ke aktivitas doodling.


Memperbaiki suasana hati


Menurut penelitian, otak akan merangsang perasaan senang selepas kita menggambar atau melakukan aktivitas relaksasi lainnya. Perasaan senang yang muncul akan berefek pada suasana hati yang tenang dan santai.


Menguatkan kapasitas memori otak


Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk membandingkan tingkat kefokusan orang yang beraktivitas dengan tugas mencorat-coret dan yang tidak. Hasilnya menunjukkan beraktivitas sambil mencorat-coret lebih mudah untuk mengontrol konsentrasi.


Menumbuhkan kreativitas


Tujuan utama doodling pada dasarnya memang sebuah ekspresi diri dalam bentuk seni. Seni disinyalir berpotensi meningkatkan kreatifitas berfikir seseorang, sehingga doodling cocok dilakukan untuk menumbuhkan ide (brainstorming). Tak heran, filsuf kondang Eropa, Schopenhauer, menganjurkan manusia mengapresiasi seni sebagai upaya pengenalan identitas diri.


Apakah doodling efektif untuk semua orang? Hal ini tentu pertanyaan klise yang sering dilontarkan oleh orang-orang. Saya memegang kata seorang peneliti, “The evidence shows that drawing is thinking.” (menggambar adalah proses berfikir). Bahwa, menggambar (apapun) adalah stimulus positif untuk melatih otak berfikir ringan secara intens. Doodling menjadi salah satu aktifitas otak yang ringan dan dapat dilakukan dengan aktifitas lain. Tingkat konsentrasi relatif terhadap seberapa sering otak kita dilatih sesering mungkin


Memiliki teman, saudara, atau bahkan anak? Metode doodling dapat  Anda praktekkan untuk melatih konsentrasi dan kapasitas otak. Apalagi di usia-usia belia, hal tersebut karena tumbuh kembang sedang banter-banter-nya, sehingga  doodling bisa dibiasakan untuk memacu kemampuan kognitif otak. Jangan mem Andang rendah atau mencemooh anak yang mungkin suka mencorat-coret random. Berikan mereka kesempatan berkarya. Dengan doodling, anak akan sering mencoba mengekspresikan pikirannya dan emosinya lewat menghubungkan garis-garis tertentu, memikirkan warna tertentu, menuangkan bayangan tekstur-tekstur dalam bentuk coretan.

Lainnya Untuk Anda