#1

Klinik Kecantikan Ria Beauty, Pemilik yang Klaim Dokter Ternyata Bukan Tenaga Medis, Menggunakan Alat dan Bahan Tidak Terdaftar BPOM
Entertainment | 09 Dec 2024 10:20 WIB
Lifestyle | 26 Dec 2024 19:40 WIB
Penulis: Mishbah Nur Ihsan al Hafis
AndalasNews (12/26) - Tepat 20 tahun lalu, 26 Desember 2004, hari ini kita mengenang gempa bumi berkekuatan 9,1 SR di pesisir barat Sumatera. Peristiwa ini juga disusul dengan kejadian tsunami terparah dalam sejarah Indonesia.
Dua dekade berlalu, hari ini masyarakat Aceh melangsungkan peringatan 20 tahun tsunami Aceh. Terlihat, para warga berduyun-duyun mendatangi Masjid Baiturrahman Banda Aceh, tempat dilangsungkannya acara tersebut. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA.
Peringatan tsunami Aceh tahun ini mengangkat headline 'Aceh Thanks The World' dengan tema 'Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat'. Tema tersebut ditujukan sebagai ungkapan terima kasih Aceh kepada dunia.
Kegiatan ini meliputi beberapa rangkaian yang cukup panjang. Kegiatan dimulai dengan ziarah ke makam para syuhada korban tsunami di Ulee Lheue, Banda Aceh. Selepas itu, rombongan Pemda beranjak untuk menyalakan Tsunami Early Warning System (EWS) pada pukul 07.59 WIB. Dibunyikan selama tiga menit, prosesi ini dimaksudkan sebagai refleksi guna mengenang tragedi bencana yang terjadi 20 tahun lalu.
Suasana hening menyelimuti jamaah yang menghadiri kegiatan tersebut. Dalam laporan Kompas, kegiatan dzikir dan doa berlangsung dengan khidmat hingga sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam acara tersebut, diselipkan juga penampilan beberapa seniman Aceh, salah satunya Rafli Kande. Selain itu, film kilas balik tsunami Aceh turut ditayangkan berikut dengan ucapan terima kasih kepada berbagai negara-negara yang membantu Aceh. Delisa, penyintas tsunami Aceh, terlihat turut mengisi forum tersebut.
Kegiatan ditutup dengan ceramah oleh KH Abdullah Gymnastiar, yang akrab disapa Aa Gym. Aa Gym mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan merefleksikan rasa syukur atas pelajaran dibalik tragedi ini.
"Tsunami itu ujian. Semua kita yang hadir hari ini sedang menunggu kematian. Mereka yang meninggal dalam musibah tsunami karena memang waktunya telah tiba. Dengan ujian, Allah menggugurkan dosa-dosa," ujarnya.
"Boleh jadi kita tidak suka, padahal itu baik menurut Allah. Sebaliknya, boleh jadi kita suka, padahal itu tidak baik. Berbaik sangkalah kepada Allah walaupun yang diberikan tidak sesuai keinginan kita. Di balik setiap kejadian, ada hikmah yang dapat kita ambil, asal kita bersabar," pungkasnya.
04 Dec 2024 23:27 WIB
14 Dec 2024 13:11 WIB
15 Dec 2024 13:46 WIB
24 Dec 2024 17:03 WIB